Sabtu, 27 Februari 2010

PENGERTIAN KALOR,SUHU DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU ZAT

Kalor merupakan suatu bentuk energi yang besarannya dapat diukur menggunakan suatu pengukur suhu atau suatu bentuk energi yang dipindahkan melalui perbedaan suhu.
  • Kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi kebenda bersuhu rendah
  • Benda yang menerima kalor suhunya akan naik atau wujudnya berubah
  • Benda yang melepas kalor suhunya akan turun atau wujud benda berubah

Terdapat 4 jenis satuan suhu yang dipakai di seluruh dunia,diantaranya:

  1. Celcius
  2. Reamur
  3. Farenheit,dan
  4. Kelvin.

Satuan Internasional untuk satuan suhu adalah Kelvin.


Suhu sendiri merupakan suatu pengukuran yang digunakan untuk menunjukan seberapa banyak energi panas yang ada pada suatu tempat. Ingat !! yang diukur adalah seberapa panas tempat tersebut bukannya seberapa dingin. Panas dapat diukur tetapi dingin tidak dapat diukur !!


Sebagaimana halnya Energi pada umumnya, maka energi kalor atau energi panas dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lain. Contohnya terjadi pada pembangkit listrik tenaga panas bumi, yang mengubah energi panas menjadi energi listrik.

Dengan energi kalor kita bahkan dapat mengubah wujud suatu zat. Seperti contohnya, lilin yang dipanasi lama kelamaan akan meleleh, hal ini berarti panas mengubah wujud lilin yang tadinya padat menjadi cair.Contoh lain terjadi ketika kita merebus air, jika air kita panaskan secara terus menerus maka lama kelamaan air akan menguap menjadi uap air, hal ini mengubah bentuk air yang berbentuk cairan menjadi uap air yang berbentuk gas.

PENGERTIAN STABILITAS SECARA MELINTANG DAN MEMBUJUR

Stabilitas sebuah kapal mengacu pada kemampuan kapal untuk tetap mengapung tegak di air. Berbagai penyebab dapat mempengaruhi stabilitas sebuah kapal dan menyebabkan kapal terbalik. Namun demikian, penyebab tersebut dapat dikontrol. .

Kata "Stabilitas" mengandung arti jika kapal dimiringkan oleh gaya eksternal, kapal memiliki kemampuan sendiri untuk kembali tegak baik pada stabilitas melintang (transverse stability), stabilitas statis (statical stability) atau stailitas membujur (longitudinal stability).

Kapal yang tidak stabil akan menimbulkan berbagai permasalahan, seperti kecelakaan, kerusakan, tenggelam dan lain-lain. Bagi awak kapal-kapal perikanan, keselamatan harus menjadi prioritas utama, mencegah kerusakan kapal, mencegah kecelakaan fatal, dan menjaga kelestarian lingkungan.

Dinamika stabilitas melintang dan membujur kapal perikanan sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi distribusi berat di dalam kapal dan adanya cairan-cairan di dalam tangki yang bergerak mengakibatkan timbulnya efek permukaan bebas (free surface effect), adanya panambahan berat kapal akibat adanya penambahan hasil tangkapan, adanya pergerakan peralatan penangkapan baik vertikal maupun horisontal yang dapat mengurangi nilai stabilitas.

Faktor eksternal meliputi pengaruh angin dan ombak,yang dapat memperbesar kemiringan kapal dan mengurangi kemampuan kapal untuk kembali tegak atau memperkecil nilai momen penegak (righting moment).

Stabilitas kapal melintang sangat ditentukan oleh letak titik G (central of gravity), titik B (centar of buoyancy) dan titik M (metacentric).

Tinggi Metasenter (GM) ;merupakan karakterisitik sebuah kapal yang digunakan untuk menentukan stabilitas kapal di atas air.
Kapal yang memiliki keseimbangan yang stabil (stable equilibrium) saat kapal dalam kedudukan tegak titik M, G, B secara berurutan akan terletak pada bidang tengah kapal, dan titik G berada di bawah titik M.

Kapal yang didisain dengan baik tidak akan terbalik bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun, itupun jika dioperasikan dengan baik. Stabilitas kapal merupakan subjek yang sangat komplek. Beberapa aturan dasar akan dijelaskan pada bab ini.